Angka arab – Mengenal angka Arab telah menjadi hal umum dipelajari oleh pelajar maupun masyarakat Indonesia. Tahukah kamu bagaimana penyebutan angka dan penulisan dalam bahasa Arab?
Masyarakat Indonesia sudah tak asing lagi dengan bahasa Arab, baik huruf maupun angka Arab, apalagi mengingat mayoritas orang Indonesia beragama Islam.
Muslim di Indonesia juga telah terbiasa mempelajari dan tak lepas dari Al-Qur’an maupun Hadist sebagai pedoman hidup, sehingga mereka telah akrab dengan bahasa Arab.
Bahasa Arab sendiri sering dijadikan mata pelajaran di pesantren atau sekolah-sekolah, baik sekolah swasta maupun sekolah negeri. Dalam bahasa Arab, angka atau bilangan disebut ‘adad. Sementara itu, angka yang diucap disebut sebagai ma’dud. Dan, angka Arab ini terbagi menjadi 2 macam, yaitu bilangan pokok dan bilangan tingkat.
Mengutip buku Kelas XI Madrasah Aliyah yang ditulis Hendri Kusuma berjudul Pintar Berbahasa Arab, bilangan pokok yaitu angka yang menunjukkan jumlah, contohnya: satu, dua, tiga, empat, dan seterusnya. Sementara bilangan tingkat yaitu angka yang menunjukkan urutan, misalnya : pertama, kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.
Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam penggunaan angka Arab ini. Berikut ini penjelasan mengenai penggunaan angka Arab yang dikutip dari berbagai sumber.
Penulisan Angka Arab
Cara menulis angka bahasa Arab berbeda dengan menulis angka dalam bahasa latin, hal ini disebabkan alfabet arab dan latin dari awal memang tidak sama atau tidak serupa. Bahasa Arab sendiri berkembang dan digunakan oleh orang-orang Timur Tengah sampai Afrika sebagai bahasa harian mereka atau bahasa resmi negaranya.
Sementara di Indonesia sendiri yang mayoritas penduduknya adalah muslim, penggunaan bahasa Arab banyak dipelajari untuk kegiatan pembelajaran atau pendidikan, seperti untuk penulisan Al-Qur’an sebagai kitab suci pedoman umat Islam.
Berikut ini cara penulisan angka Arab dan bunyinya dari 1-1.000 sesuai penomorannya.
Angka Arab Dari 1-50
Inilah angka Arab dan cara bacanya dari angka 1 sampai 50 :
وَاحِدٌ (waahidun) : ١ = 1
اِثْنَان (itsnaani) : ٢ = 2
ثَلَاثَةٌ (stalaat satun) : ٣ = 3
أَرْبَعَةٌ (arba’atun) : ٤ = 4
خَمْسَةٌ (khomsatun) : ٥ = 5
سِتَّةٌ (sittatun) : ٦ = 6
سَبْعَةٌ (sab’atun) : ٧ = 7
ثَمَانِيَةٌ (tsamaniyatun) : ٨ = 8
تِسْعَةٌ (tis’atun) : ٩ = 9
عَشْرَةٌ (‘asyratun) : ١٠ = 10
أَحَدَ عَشَرَ (ahad ashara) : ١١ = 11
اِثْنَا عَشَرَ (itsna ashara) : ١٢ = 12
ثَلَاثَةَ عَشَرَ (tsalaatsata ‘asyara) : ١٣ = 13
أَرْبَعَةَ عَشَرَ (‘arba’ata ‘asyara) : ١٤ = 14
خَمْسَةَ عَشَرَ (khomsata ‘asyara) : ١٥ = 15
سِتَّةَ عَشَرَ (sittata ‘asyara) : ١٦ = 16
سَبْعَةَ عَشَرَ (sab’ata ‘asyara) : ١٧ = 17
ثَمَانِيَةَ عَشَرَ (tsamaaniyata ‘asyara) : ١٨ = 18
تِسْعَةَ عَشَرَ (tis’ata ‘asyara) : ١٩ = 19
عِشْرُوْنَ (‘isyruuna) : ٢٠ = 20
وَاحِدٌ وَعِشْرُوْنَ (wahidun wa ‘isyruuna) : ٢١ = 21
اِثْنَانِ وَعِشْرُوْنَ (itsnaani wa ‘isyruuna) : ٢٢ = 22
ثَلَاثَةٌ وَعِشْرُوْنَ (tsalaatsatun wa ‘iysruuna) : ٢٣ = 23
أَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ (arba’atun wa ‘iysruuna) : ٢٤ = 24
خَمْسَةٌ وَعِشْرُوْنَ (khamsatun wa ‘iysruuna) : ٢٥ = 25
سِتَّة و عِشْرُون (sitta wa ishrun) : ٢٦ = 26
سَبْعَة و عِشْرُونَ (sabʿa wa ishrun) : ٢٧ = 27
ثَمَانِيَة و عِشْرُونَ (thamaniya wa ishrun) : ٢٨ = 28
تِسْعَة و عِشْرُونَ (tisʿa wa ishrun) : ٢٩ = 29
ثَلَاثُون (thalathun) : ٣٠ = 30
وَاحِد و ثَلَاثُونَ (wahid wa thalathun) : ٣١ = 31
اِثْنَان و ثَلَاثُون (ithnan wa thalathun) : ٣٢ = 32 ٣٣ ثَلَاثَة و ثَلَاثُونَ (thalathah wa thalathun) : ٣٣ = 33 أَرْبَعَة و ثَلَاثُونَ (arbaʿa wa thalathun) : ٣٤ = 34
خَمْسَة و ثَلَاثُون (khamsa wa thalathun) : ٣٥ = 35
سِتَّة و ثَلَاثُون (sitta wa thalathun) : ٣٦ = 36
سَبْعَة و ثَلَاثُون (sabʿa wa thalathun) : ٣٧ = 37
ثَمَانِيَة و ثَلَاثُون (tshamaniya wa thalathun) : ٣٨ = 38
تِسْعَة و ثَلَاثُونَ (tisʿa wa thalathun) : ٣٩ = 39
أَرْبَعُونَ (arbaʿun) : ٤٠ = 40
وَاحِد و أَرْبَعُون (wahid wa arbaʿun) : ٤١ = 41
اِثْنَان و أَرْبَعُونَ (ithnan wa arbaʿun) : ٤٢ = 42
ثَلَاثَة و أَرْبَعُونَ (thalathah wa arbaʿun) : ٤٣ = 43
أَرْبَعَة و أَرْبَعُونَ (arbaʿa wa arbaʿun) : ٤٤ = 44
خَمْسَة و أَرْبَعُونَ(khamsa wa arbaʿun) : ٤٥ = 45
سِتَّة و أَرْبَعُونَ (sitta wa arbaʿun) : ٤٦ = 46
سَبْعَة و أَرْبَعُون (sabʿa wa arbaʿun) : ٤٧ = 47
ثَمَانِيَة و أَرْبَعُونَ (thamaniya wa arbaʿun) : ٤٨ = 48
تِسْعَة و أَرْبَعُونَ (tisʿa wa arbaʿun) : ٤٩ = 49
خَمْسُون (khamsun) : ٥٠ = 50
Angka Arab Dari 51-100
Inilah angka Arab dan cara bacanya dari angka 51 sampai 100 :
وَاحِد و خَمْسُون (wahid wa khamsun) : ٥١ = 51
اِثْنَان و خَمْسُون (ithnan wa khamsun) : ٥٢ = 52
ثَلَاثَة و خَمْسُونَ (thalathah wa khamsun) : ٥٣ = 53
أَرْبَعَة و خَمْسُونَ (arbaʿa wa khamsun) : ٥٤ = 54
خَمْسَة و خَمْسُون (khamsa wa hhamsun) : ٥٥ = 55 ٥٦ سِتَّة و خَمْسُونَ (sitta wa hhamsun) : ٥٦ = 56
سَبْعَة و خَمْسُون (sabʿa wa hhamsun) : ٥٧ = 57
ثَمَانِيَة و خَمْسُون (thamaniya wa khamsun) : ٥٨ = 58
تِسْعَة و خَمْسُونَ (tisʿa wa hhamsun) : ٥٩ = 59
سِتُّونَ (sittun) : ٦٠ = 60
وَاحِد و سِتُّونَ (wahid wa sittun) : ٦١ = 61
اِثْنَان و سِتُّونَ (ithnan wa sittun) : ٦٢ = 62
ثَلَاثَة و سِتُّون (thalathah wa sittun) : ٦٣ = 63
أَرْبَعَة و سِتُّونَ (arbaʿa wa sittun) : ٦٤ = 64
خَمْسَة و سِتُّون (khamsa wa sittun) : ٦٥ = 65
سِتَّة و سِتُّون (sitta wa sittun) : ٦٦ = 66
سَبْعَة و سِتُّونَ (sabʿa wa sittun) : ٦٧ = 67
ثَمَانِيَة و سِتُّون (thamaniya wa sittun) : ٦٨ = 68
تِسْعَة و سِتُّونَ (tisʿa wa sittun) : ٦٩ = 69
سَبْعُون (sab’un) ٧٠ = 70
وَاحِد و سَبْعُون (wahid wa sab’un) : ٧١ = 71
اِثْنَان و سَبْعُون (ithnan wa sab’un) : ٧٢ = 72
ثَلَاثَة و سَبْعُون (thalathah wa sab’un) : ٧٣ = 73
أَرْبَعَة و سَبْعُون (arbaʿa wa sab’un) : ٧٤ = 74
خَمْسَة و سَبْعُون (khamsa wa sab’un) : ٧٥ = 75
سِتَّة و سَبْعُون (sitta wa sab’un) : ٧٦ = 76
سَبْعَة و سَبْعُونَ (sabʿa wa sab’un) : ٧٧ = 77
ثَمَانِيَة و سَبْعُونَ (thamaniya wa sab’un) : ٧٨ = 78
تِسْعَة و سَبْعُون (tisʿa wa sab’un) : ٧٩ = 79
ثَمَانُونَ (thamanun) : ٨٠ = 80
وَاحِد و ثَمَانُونَ (wahid wa thamanun) : ٨١ = 81
اِثْنَان و ثَمَانُونَ (ithnan wa thamanun) : ٨٢ = 82
ثَلَاثَة و ثَمَانُونَ (thalathah wa thamanun) : ٨٣ = 83
أَرْبَعَة و ثَمَانُون (arbaʿa wa thamanun) : ٨٤ = 84
خَمْسَة و ثَمَانُون (khamsa wa thamanun) : ٨٥ = 85
سِتَّة و ثَمَانُونَ (sitta wa thamanun) : ٨٦ = 86
سَبْعَة و ثَمَانُون (sabʿa wa thamanun) : ٨٧ = 87
ثَمَانِيَة و ثَمَانُونَ (thamaniya wa thamanun) : ٨٨ = 88
تِسْعَة و ثَمَانُونَ (tisʿa wa thamanun) : ٨٩ = 89
تِسْعُونَ (tis’un) : ٩٠ = 90
وَاحِد و تِسْعُونَ (wahid wa tis’un) : ٩١ = 91
اِثْنَان و تِسْعُونَ (ithnan wa tis’un) : ٩٢ = 92
ثَلَاثَة و تِسْعُون (thalathah wa tis’un) : ٩٣ = 93
أَرْبَعَة و تِسْعُون (arbaʿa wa tis’un) : ٩٤ = 94
خَمْسَة و تِسْعُون (khamsa wa tis’un) : ٩٥ = 95
سِتَّة و تِسْعُونَ (sitta wa tis’un) : ٩٦ = 96
سَبْعَة و تِسْعُونَ (sabʿa wa tis’un) : ٩٧ = 97
ثَمَانِيَة و تِسْعُونَ (thamaniya wa tis’un) : ٩٨ = 98
تِسْعَة و تِسْعُون (tisʿa wa tis’un) : ٩٩ = 99
مِئَة (mi’a) : ١٠٠ = 100
Angka Arab Kelipatan 100
Selain angka 1 sampai 100 di atas, ada juga bahasa Arab untuk angka 200, 300, 400, 500, dan seterusnya hingga 1.000, berikut penulisan dan bacaannya:
200 = مِئَتَانِ (Mi-ataani), tulisannya ٢٠٠
300 = ثَلَاثُ مِئَةٍ (Tsalaatsu mi-atin), tulisannya ٣٠٠
400 = أَرْبَعُ مِئَةٍ (Arba’u mi-atiin), tulisannya ٤٠٠
500 = خَمْسُ مِئَةٍ (Khomsu mi-atin), tulisannya ٥٠٠
600 = سِتُّ مِئَةٍ (Sittun mi-atin), tulisannya ٦٠٠
700 = سَبْعُ مِئَةٍ (Sab’u mi-atin), tulisannya ٧٠٠
800 = ثَمَانُ مِئَةٍ (Tsamaanu mi-atin), tulisannya ٨٠٠
900 = تِسْعُ مِئَةٍ (Tis’u mi-atin), tulisannya ٩٠٠
1.000 = ألف (Alfin), tulisannya ١٠٠٠
Demikian contoh penulisan angka Arab lengkap dengan tulisan latinnya. Apa HOOQ.ID sudah memahaminya?
Nah, bagi kalian yang ingin mengajarkan si kecil atau saudara dalam menulis angka Arab, maka buku Opredo Board Book Islami: Anak Pintar Angka Arab bisa dijadikan sebagai referensi. Selain berisikan tentang pengenalan angka arab, board book ini juga mengenalkan anak belajar berhitung.
Mengapa Angka Arab Dibaca Dari Kiri?
Mungkin bahasa yang paling menarik adalah bahasa Arab. Bahasa ini bisa ditelusuri dengan mudah sebab bahasa ini menjadi sumber utama kitab terotentik yaitu Al-Qur’an.
Bahasa Arab sendiri memiliki akar bahasa sama seperti bahasa Semit Tengah, dan berhubungan erat dengan bahasa Ibrani dan Aram. Bahasa Arab Klasik-Fusha atau Standar merupakan bentuk bahasa formal yang dipakai dalam media sosial, sastra, surat kabar, dan pengaturan formal lainnya.
Sedangkan ‘Aamiya, adalah bahasa percakapan sehari-hari orang Arab yang mempunyai banyak bentuk yang dipakai dalam percakapan biasa, antar kota, dan bervariasi antar negara.
Ciri Khas Bahasa Arab
Fusha Arab mempunyai sekitar 12 juta lebih kata, menurut ahli tata bahasa terkemuka sekaligus ilmuwan Arab Kuno (lexicographer-filolog) yang menciptakan kamus pertama bahasa Arab, yaitu Kamus Al-Ayn Al Khalil bin Ahmad Al-Farahidi pada 718 – 786 M.
Ini merupakan kosakata yang besar, bahkan orang Arab sendiri tidak akan bisa menggunakan atau mengetahuinya sepanjang hidup mereka. Seperti bahasa yang berasal dari satu rumpun semit, jadi bahasa Arab ditulis dan dibaca dari kanan ke kiri.
Sistem numerik Arab juga dijadikan standar penulisan angka seluruh dunia. Sekitar abad ke 9, di Baghdad, sebagai salah satu pusat utama ilmu dunia, ilmu pengetahuan tentang numerik dikembangkan oleh para sarjana muslim.
Banyak ahli matematika muslim ketika itu namanya menjadi tokoh dunia yang disegani dalam bidang matematika, sebut saja Al-Khawarizmi yang membuat sebuah sistem perhitungan aljabar, kini namanya dijadikan sebutan dalam istilah matematika, yaitu algoritma.
Lantas, Mengapa Penulisan Angka Arab Tidak Dimulai Dari Kanan?
Membaca angka bahasa Arab memang unik. Jika angkanya ada dua digit, maka cara membacanya dari kanan seperti membaca abjad Arab pada umumnya. Sedangkan jika lebih dari dua digit, maka dapat dibaca dari kiri ke kanan atau sebaliknya, tetapi kebanyakan orang membacanya dari kiri ke kanan.
Sebenarnya untuk membaca angka Arab bisa dibaca dari kanan ke kiri dan juga dari kiri ke kanan. Jadi, ketika kita menyebut angka 21 atau ٢١ dibaca dari kiri ke kanan, yaitu dua puluh satu. Dan dalam bahasa Arab akan dibaca dari kanan ke kiri, yaitu wahid wa isyrun (arti secara harfiah yakni ‘satu dan dua puluh’).
Namun untuk numerik 3 digit, misalnya 102 atau ١٠٢ maka dapat dibaca itsnaani ba’dal mi’ah (yaitu dua setelah seratus) atau bisa juga miah wa itsnain (yaitu, seratus dan dua). Contohnya lagi angka 126 (١٢٦) maka akan dibaca sittatun wa ‘isyrun bada mi’ah (yaitu, enam dan duapuluh sesudah seratus) atau bisa juga miah sittah wa ‘isyrun (yaitu, seratus, enam dan dua).
Sedangkan untuk numerik yang digitnya lebih banyak lagi, seperti ٥٨٩٥١ atau 58.951 akan dibaca tsamaniyatun wa khomsuuna alfan, tis’u miatin wa wahidun wa khomsun, yaitu lima puluh delapan ribu, sembilan ratus, satu dan lima puluh), dan cara lainnya tsamaniyatun wa khomsuuna alfan, wa wahiduun wa khomsun ba’da tis’i miatin (yaitu, lima puluh delapan ribu, dan satu dan lima puluh [sesudah] sembilan ratus).
Ajari anak mengenal angka Arab sedari kecil, bisa dengan menulis dan mewarnai buku bergambar angka, maka akan menjadikan anak lebih tertarik untuk belajar angka Arab. Buku Seri Anak Hebat: Aku Belajar 123 – Angka Arab ini cocok untuk si kecil agar lebih mudah memahami angka Arab.
Fungsi Angka Bahasa Arab
Seperti yang sudah dibahas diatas, bahasa Arab adalah bahasa rumpun semit, dan masih berkaitan dengan bahasa Aram dan bahasa Ibrani. Banyak sekali ilmuwan bahasa yang mengembangkan pengetahuan terkait numerik, lebih dari 280 juta ilmuwan yang sebagian besar tinggal di Afrika Utara dan Timur Tengah.
Banyaknya manusia di dunia yang sebagian besar beragama Islam, menjadikan bahasa Arab sudah biasa digunakan oleh masyarakat dunia, bahkan jadi bahasa resmi dari kurang lebih 25 negara di dunia. Sebab bahasa Arab juga bahasa utama yang digunakan dalam kitab suci Alquran sebagai pedoman hidup umat Islam.
Bilangan atau angka Arab sebenarnya tak jauh berbeda dengan angka latin, tapi bedanya hanya dalam pengucapan dan cara penulisannya saja. Angka ini memiliki fungsi utama, yaitu :
- Sebagai alat untuk melancarkan komunikasi
- Sebagai alat untuk mengekspresikan diri
- Sebagai alat untuk beradaptasi pada lingkungan sosial
- Sebagai alat untuk mengontrol lingkungan sosial
Penutup
Bahasa Arab memang unik dan punya ciri khas tersendiri dibandingkan bahasa-bahasa lainnya. Meski sedikit rumit, tapi dengan banyak belajar dan memahami cara penulisan dan cara membacanya, Insya Allah lama kelamaan akan terbiasa dan akan terasa mudah!
Demikianlah ulasan singkat mengenai angka Arab 1 hingga 1000, penggunaannya, baik penulisan dan cara membacanya, dan fungsi angka dalam bahasa Arab. Semoga bisa menambah wawasanmu ya, HOOQ.ID. Semoga bermanfaat!
Jika sobat grameds membutuhkan buku-buku terkait angka arab, maka Gramedia.com siap menemani dan mengisi bacaan kalian dengan buku-buku yang tersedia di Gramedia. Untuk mendukung HOOQ.ID dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar HOOQ.ID memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Veronika Novi
Rujukan:
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6189190/belajar-penulisan-angka-dalam-bahasa-arab-1-100-yang-mudah/amp
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-update/belajar-bahasa-arab-menulis-angka-arab-1-100-1wzYSHhvHgN
https://www.google.com/amp/s/saintif.com/angka-arab/amp/
https://id.quora.com/Mengapa-huruf-arab-dibaca-dari-kanan-tapi-angka-arab-dibaca-dari-kiri
https://www.liputan6.com/hot/read/5178978/penulisan-angka-arab-yang-benar-dalam-islam-lengkap-dengan-latin-dan-cara-bacanya
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.”
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien