Salah satu kasus peretasan paling parah dan memilukan di saat yang sama, ini mungkin kalimat yang tepat untuk menjelaskan apa yang sempat terjadi dengan Rockstar Games dan GTA VI beberapa waktu yang lalu. Bahwa sang game open-world yang begitu diidam-idamkan oleh begitu banyak orang ini harus kehilangan elemen kejutannya ketika serangan ke server mereka berhasil membuka informasi ini lebih awal, bahkan termasuk gameplay dan informasi dua karakter protagonis yang ia usung. Adalah kelompok hacker bernama Lapsus$ lah yang bertanggung jawab untuk serangan ini. Salah satu pentolannya akhirnya divonis dengan cukup berat.
Pengadilan memutuskan bahwa salah satu pentolan Lapsus$ – Arion Kurtaj, remaja 18 tahun asal Oxford, terlalu berbahaya untuk dibiarkan melenggang bebas begitu saja. Kombinasi kondisi autis dan sifatnya yang berbahaya dan mengancam membuatnya berujung divonis “penjara” rumah sakit seumur hidup. Ini membuat Kurtaj harus tinggal dan berdiam di rumah sakit untuk mendapatkan penanganan seumur hidupnya sampai tim dokter memutuskan bahwa ia tidak lagi berbahaya.
Analisa dari tim ahli menyebut bahwa Kurtaj terus mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke kejahatan siber secepat yang ia bisa dengan motivasi yang sangat tinggi. Informasi terbaru bahkan mengungkapkan bahwa aksi peretasan Kurtaj dilakukan ketika ia sudah menjadi incaran polisi pada kasus peretasan NVIDIA sebelumnya. Terlepas dari fakta bahwa laptop-nya sudah disita kala itu, Kurtaj berhasil menembus sistem keamanan Rockstar dengan menggunakan Amazon Firestick, TV di hotel, dan sebuah smartphone.
Tim pembela berusaha meringankan hukuman Kurtaj dengan menggunakan argumen trailer GTA VI terbaru, bagaimana fakta bahwa trailer tersebut berhasil meraih ratusan juta view dalam hitungan hari adalah bukti bahwa aksi Kurtaj tidaklah se-destruktif yang dibayangkan bagi Rockstar. Namun pembelaan tersebut ditolak oleh hakim.
Sementara itu, anggota Lapsus$ yang lain, seorang pria berumur 17 tahun juga mendapatkan vonis 18 bulan di Youth Rehabilitation Order dengan supervisi ketat dan larangan untuk menggunakan VPN Online. Rockstar Games juga mengaku mengeluarkan dana sekitar USD 5 juta untuk pulih dari serangan siber ini, di luar ribuan jam waktu yang dihabiskan oleh para staff mereka untuk memperbaikinya. Akankah Kurtaj berbenah diri di masa depan? Kita tunggu saja.
Source: BBC