Puasa tarwiyah – Saat menjelang tibanya hari raya Idul Adha, kaum muslimin dianjurkan untuk mengamalkan dua puasa sunnah, yakni puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Untuk puasa Tarwiyah ini dilakukan setiap tanggal 8 Dzulhijjah, sementara puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Lantas, apa saja keutamaan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah? Bagaimana pula bacaan niat puasa sunnah tarwiyah dan arafah, serta amalan baik apa saja yang bisa kita lakukan saat Idul Adha?
Berikut rangkumannya untuk kamu, mengenai penjelasan-penjelasan terkait puasa tarwiyah dan puasa arafah akan diulas yang telah dirangkum dari berbagai sumber. Jadi, tetap simak artikel ini sampai selesai, ya.
Bagaimana Hukum Puasa Tarwiyah?
Banyak umat muslim yang menjalankan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Adapun dalil anjuran berpuasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah yang menjadi pegangan umat muslim yaitu :
صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين (أبو الشيخ ، وابن النجار عن ابن عباس)
“Puasa pada hari tarwiyah (8 Dzulhijjah) akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa hari Arafah (9 Dzulhijjah) akan mengampuni dosa dua tahun.”
Hadits tersebut diriwayatkan dari Ibnu An Najjar dan Abusy Syaikh dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu anhu. Namun, Asy Syaukani dan Ibnul Jauzi mengatakan bahwa hadits ini dusta atau tidak shahih, sebab dalam riwayatnya terdapat perawi pendusta.
Sedangkan Syeikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits tersebut adalah dho’if (lemah). Jika hadist di atas benar dho’if (lemah), maka tidak boleh diamalkan secara tersendiri.
Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan, suatu perkara tidak boleh bersandar pada hadits yang dho’if (lemah), yang bukan termasuk hadits hasan bukan pula hadits shahih. Namun, Imam Ahmad bin Hambal dan beberapa ulama lainnya membolehkan menggunakan riwayat dari hadits dho’if dalam hal fadhilah amal, selama tidak diketahui secara pasti bahwa hadits tersebut bukanlah diriwayatkan dari perawi pendusta atau bukanlah hadits shahih.
Jika haditsnya bukan diriwayatkan dari perawi pendusta, maka boleh jadi pahala yang disampaikan pada hadits tersebut adalah benar.
Namun, para ulama juga mengatakan, bahwa tidak boleh mengatakan hukumnya wajib atau sunnah dalam suatu amalan dengan landasan hadits dho’if. Tapi, jika ada yang membolehkannya, maka ia telah menyelisihi kesepakatan para ulama (ijma’). [Lihat Al-Majmu’ Al-Fatawa/1 : 250-251]
Akan tetapi, HOOQ.ID bisa berpuasa pada 8 Dzulhijjah tetapi bukan berdasarkan dari hadits yang disebutkan diatas, tapi karena mengingat keutamaan beramal pada awal bulan Dzulhijjah dan Puasa merupakan sebaik-baiknya amalan yang bisa kita lakukan saat itu.
Selain itu, ada pula riwayat bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya melakukan puasa pada awal bulan Dzulhijjah hingga tanggal 9 Dzulhijjah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar (berangkat) jihad dengan jiwa dan hartanya lalu tidak ada yang kembali satupun.”
(HR. Abu Daud No. 2438, Ibnu Majah No. 1727, Ahmad No. 1968, dan At-Tirmidzi No. 757, riwayat dari Ibnu ‘Abbas]. Syeikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits tersebut shahih
Kemudian, yang menjadi dalil adanya keutamaan puasa pada awal bulan Dzulhijjah yaitu hadits dari Hunaidah bin Kholid, yakni beberapa istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia mengatakan :
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari pada awal Dzulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, ….”
[HR. Abu Daud No. 2437. Syaikhul Al-Albani menyatakan bahwa hadits ini shahih].
Lebih-lebih lagi puasa Arafah yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah, padanya memiliki keutamaan yang besar dibandingkan puasa awal bulan Dzulhijjah lainnya. Riwayat dari Abu Qotadah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” [HR. Muslim No. 1162].
Ibadah puasa memang termasuk dalam amalan-amalan yang utama dan mulia. Banyak sekali keutamaan dalam menjalankan ibadah puasa. Baca selengkapnya perihal puasa dalam buku Puasa ini, agar HOOQ.ID semakin cinta akan ibadah puasa.
Keutamaan Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah
Seperti halnya puasa Ramadhan atau puasa lainnya, puasa Arafah dan puasa Tarwiyah juga memiliki keutamaan tersendiri. Sesuai hadist yang telah disampaikan, salah satu keutamaannya yaitu dapat menghapus dosa.
Hal tersebut, yang telah tertulis dalam hadist riwayat riwayat Abdullah bin Abbas dan Ibnu An-Najjar bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda terkait puasa Tarwiyah dan puasa Arafah ini. Berikut penjelasannya masing-masing.
Puasa Arafah
Di antara keutamaan pada hari Arafah yaitu tanggal 9 Dzulhijjah, digambarkan dalam hadits berikut :
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah di hari Arafah (yaitu untuk orang yang berada di Arafah). Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman : Apa yang diinginkan oleh mereka?”.
Itulah diantara keutamaan orang yang pergi haji. Kaum muslimin yang sedang wukuf di Arafah, mereka rela meninggalkan keluarga dan kerabatnya, negeri mereka, mungkin menghabiskan sebagian hartanya, dan kondisi badan mereka yang lelah dan letih.
Namun mereka tidak mengeluh, yang mereka harapkan hanyalah ridho, perjumpaan, kedekatan, dan ampunan dari Rabb-nya. Cita-cita mereka yang sedang berada di Arafah inilah kelak yang akan mereka dapatkan. Derajat mereka pun berbeda-beda, tergantung dari niat hati mereka masing-masing.
Keutamaan lain dari hari arafah yaitu waktu mustajabnya untuk berdo’a. Diriwayatkan oleh ‘Amr bin Syu’aib dari kakeknya dari ayahnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah.”
Maksud hadist tersebut menunjukkan bahwa berdoa pada hari Arafah merupakan sebaik-baiknya doa, dan doa-nya akan cepat terkabul atau terpenuhi.
Jadi, hendaknya umat Islam memanfaatkan waktu tersebut untuk banyak memanjatkan doa kepada Allah Ta’ala. Karena doa pada hari Arafah merupakan doa yang mustajab, sebab dilakukan pada waktu-waktu yang utama.
Bagi orang yang tidak pergi haji, sangat dianjurkan untuk melakukan puasa Arafah yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah. Inilah sebaik-baik puasa sunnah jika tidak mampu pergi haji. Hal ini juga berdasarkan hadits dari Abu Qotadah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) dapat menghapus dosa setahun yang lalu.”
Hadits ini telah menjadi pegangan umat muslim, bahwa puasa Arafah lebih utama dibandingkan puasa ‘Asyura. Sebab alasannya, yaitu puasa Asyura itu berasal dari Nabi Musa, sementara puasa Arafah berasal dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Keutamaan puasa Arafah yaitu dapat menghapuskan dosa selama 2 tahun, namun dosa-dosa yang dimaksud ialah dosa-dosa kecil saja. Atau ada makna lain, yaitu dengan maksud ditinggikannya derajat atau diringankannya dosa besar. Sedangkan untuk umat muslim yang pergi haji tidak dianjurkan untuk puasa Arafah. Riwayat dari Ibnu ‘Abbas, Beliau mengatakan :
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- أَفْطَرَ بِعَرَفَةَ وَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ أُمُّ الْفَضْلِ بِلَبَنٍ فَشَرِبَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berpuasa ketika di Arafah. Ketika itu beliau disuguhkan minuman susu, beliau pun meminumnya.”
Diriwayatkan pula dari Ibnu ‘Umar bahwa Rasulullah pernah ditanya mengenai puasa Arafah di Arafah. Lalu Beliau berkata :
حَجَجْتُ مَعَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَلَمْ يَصُمْهُ وَمَعَ أَبِى بَكْرٍ فَلَمْ يَصُمْهُ وَمَعَ عُمَرَ فَلَمْ يَصُمْهُ وَمَعَ عُثْمَانَ فَلَمْ يَصُمْهُ. وَأَنَا لاَ أَصُومُهُ وَلاَ آمُرُ بِهِ وَلاَ أَنْهَى عَنْهُ
“Aku pernah berhaji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau tidak menunaikan puasa pada hari Arafah. Aku pun pernah berhaji bersama Abu Bakr, beliau pun tidak berpuasa ketika itu. Begitu pula dengan ‘Utsman, beliau tidak berpuasa ketika itu. Aku pun tidak mengerjakan puasa Arafah ketika itu.
Aku pun tidak memerintahkan orang lain untuk melakukannya. Aku pun tidak melarang jika ada yang melakukannya.”
Maka, dapat dikatakan, yang lebih utama bagi umat muslim yang sedang pergi haji adalah tidak berpuasa, yaitu saat hari Arafah dan di Arafah, hal ini dalam rangka meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan juga para sahabatnya (Abu Bakar, ‘Umar dan ‘Utsman).
Hal tersebut juga dimaksudkan agar lebih menguatkan diri dan fokus dalam berdzikir dan berdoa ketika sedang wukuf di Arafah. Pendapat inilah yang diterapkan oleh mayoritas para ulama.
Sebagai umat Rasulullah, maka kita juga harus meneladani segala bentuk akhlak maupun ibadah yang beliau lakukan, baca buku Tirulah Puasa Nabi ini, akan membuat HOOQ.ID lebih mencintai Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dan khususnya ibadah puasa.
Puasa Tarwiyah
Ada sebuah riwayat yang menjelaskan, bahwa :
صَوْمُ يَوْمَ التَّرْوِيَّةِ كَفَارَةُ سَنَة
“Puasa pada hari tarwiyah (8 Dzulhijjah) itu akan mengampuni dosa setahun yang lalu.”
Namun, pendapat beberapa ulama seperti Ibnul Jauzi dan Asy Syaukani, mengatakan bahwa hadits tersebut tidaklah shahih, sebab dalam riwayatnya ada perawi pendusta. Syaikhul Al-Albani juga mengatakan bahwa hadits tersebut dho’if atau lemah. Namun juga tidak ada larangan keras untuk berpuasa.
Oleh sebab itu, bagi seorang muslim tidak mengapa melaksanakan puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah ini, namun tidak ada niat yang dikhususkan untuk tanggal 8 Dzulhijjah ini, karena haditsnya dhoif atau lemah. Tetapi bagi yang berpuasa tidaklah mengapa.
Bacaan Niat Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah
Sebelum menunaikan puasa Arafah maupun puasa Tarwiyah, ada bacaan niat yang bisa dilafalkan. Berikut bacaan niat dan artinya.
Niat Puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التروية لِلهِ تَعَالَى
Artinya : “Saya niat berpuasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’ala.”
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Artinya : “Saya niat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah Ta’ala.”
Puasa merupakan ibadah yang mulia dan termasuk dalam amalan-amalan yang utama, bagi yang menjalankannya pun akan mendapatkan pahala yang besar. Selain itu, dengan berpuasa juga memiliki banyak sekali manfaat, seperti puasa Senin Kamis. Baca buku Manfaat Puasa Senin Kamis Memang Ajaib ini bisa membuat HOOQ.ID makin cinta dan semangat untuk menunaikan ibadah puasa Senin Kamis.
Amalan-Amalan Baik Saat Idul Adha
Ketika datangnya hari raya Idul Adha, kamu bisa melakukan amalan-amalan baik di bawah ini:
1. Memperbanyak Takbir
Kaum muslimin disunnahkan untuk mengumandangkan takbir yaitu mulai dari tenggelamnya matahari atau 9 Dzulhijjah, hingga ketika akan dilaksanakannya sholat Idul Adha, yang kemudian berakhir pada hari Tasyrik, yakni 13 Zulhijah. Mengenai takbir, bisa dilakukan secara sendiri-sendiri.
2. Mandi Idul Adha
Sunnah berikutnya yang bisa dilakukan menjelang idul Adha yaitu mandi idul Adha. Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu, meriwayatkan bahwa mandi yang sangat dianjurkan yaitu mandi pada hari Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan hari Arafah.[HR. Al-Baihaqi/3 No.278].
3. Memakai Pakaian Terbaik Dan Menggunakan Parfum Untuk Laki-laki
Disunnahkan juga untuk memakai pakaian terbaik yang dimiliki. Bagi kaum laki-laki dianjurkan untuk memakai parfum (wangi-wangian), sedangkan untuk kaum wanita dilarang menggunakannya. Wanita juga dilarang bersolek (dandan menor) dan berlebihan dalam berpakaian.
4. Tidak Makan Sebelum Selesai Sholat Ied
Berbeda dengan Idul Fitri yang dibolehkan atau disunnahkan makan dulu sebelum sholat Ied, tapi ketika Idul Adha, kaum muslimin tidak dianjurkan untuk makan sampai shalat Ied selesai.
5. Berjalan Kaki Menuju Tempat Sholat
Ketika hendak pergi ke lapangan atau masjid untuk melaksanakan sholat Ied, kita dianjurkan untuk berjalan kaki, hal ini bertujuan agar umat muslim saling bertegur sapa di jalan, sehingga mempererat silaturahmi. Hal ini juga berlaku saat pulang dari sholat Ied menuju rumah.
Penutup
Jadi, puasa hari tarwiyah pada 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah hukumnya adalah sunnah, sebagaimana yang diterangkan dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ اَحْتَسِبُ عَلَى اللّهِ اَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِيْ بَعْدَهُ، وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ اَحتَسِبُ عَلَى اللّهِ اَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ
“ … Dan puasa pada hari Arafah aku mengharap dari Allah menghapuskan dosa satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang. Dan puasa pada hari ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram), aku mengharap dari Allah menghapuskan dosa satu tahun yang telah lalu”.
Maka dari itu, jika kamu melaksanakan puasa sunnah ini maka sangatlah baik, dan khusus puasa Arafah bahkan sangat dianjurkan sebagaimana Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam juga menunaikannya.
Bagi umat muslim yang melaksanakan puasa tarwiyah (8 Dzulhijjah) pun tak mengapa, namun tidak ada niat yang dikhususkan untuk tanggal 8 Dzulhijjah saja, karena haditsnya dhoif atau lemah.
Jika melakukannya karena berniat mengamalkan keumuman hadits yang shahih tentang keutamaan berpuasa pada awal Dzulhijjah, maka hal ini diperbolehkan.
Namun, pendapat mayoritas ulama, puasa sunnah ini hanya menghapus dosa-dosa kecil. Wallahu a’lam!
Demikianlah ulasan mengenai hukum puasa tarwiyah, keutamaan-keutamaannya, serta bacaan niat puasa tarwiyah dan arafah. Semoga dengan mengetahui dan menjalankan puasa sunnah ini, dosa-dosa kita dapat diampuni oleh Allah Ta’ala ya, HOOQ.ID. Aamiin.
Jika sobat grameds membutuhkan buku-buku terkait agama Islam, maka Gramedia.com siap menemani dan mengisi bacaan kalian dengan buku-buku yang tersedia di Gramedia. Untuk mendukung HOOQ.ID dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar HOOQ.ID memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Veronika Novi
Rujukan:
https://www.merdeka.com/trending/puasa-tarwiyah-8-dzulhijjah-sangat-dianjurkan-ini-dalil-niat-doa-amp-keutamaannya-kln.html
https://www.google.com/amp/s/www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220707071432-284-818310/beda-puasa-tarwiyah-dan-arafah-sejarah-keutamaan-dan-bacaan-niat/amp
https://nucare.id/news/niat_dan_keistimewaan_puasa_tarwiyah_arafah
https://m.republika.co.id/berita/reh7re366/puasa-sebelum-idul-adha-niat-puasa-dzulhijjah-tarwiyah-dan-arafah
https://www.google.com/amp/s/www.brilio.net/amp/wow/tata-cara-puasa-tarwiyah-beserta-makna-sejarah-dan-keutamaannya-210630a.html
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.”
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien