Masih ingat dengan bocoran Itel P55+ beberapa waktu lalu? Perangkat tersebut kini sudah resmi dirilis, lewat website global Itel. Menyandang nama Plus di belakangnya, tentu ponsel satu ini diposisikan lebih tinggi dari Itel P55 yang masih hangat baru rilis di Indonesia. Namun, konektivitas 5G tidak menjadi unggulan pada Itel P55+, melainkan aspek pengisian daya dan kapasitas RAM/storage yang lebih besar.
Secara desain Itel P55+ juga tampil lebih menarik dengan hadirnya opsi panel belakang bertekstur kulit dengan dual tone, sementara ada juga yang menggunakan bahan panel plastik standar. Untuk susunan kameranya masih cukup mirip dengan Itel P55, disusun secara vertikal tapi LED flash disematkan terpisah dari lingkaran kamera.
Spesifikasi Itel P55+
Menggunakan panel IPS 6,6 inci, layar Itel P55+ tersebut menawarkan resolusi HD+ dan refresh rate 90Hz. Notch atau poni pada layar juga sudah menggunakan desain punch-hole, yang tentunya dilengkapi pula dengan fitur Dynamic Bar dengan fungsi layaknya Dynamic Island pada ponsel iPhone terbaru.
Untuk spesifikasi jeroannya menggunakan SoC Unisoc T606 yang masih mendukung konektivitas 4G saja, tapi menawarkan opsi kapasitas RAM hingga 8GB dan penyimpanan internal sampai 256GB. Sebagai perbandingan, Itel P55 hanya memiliki opsi kapasitas RAM dan storage maksimal 6/128GB.
Keunggulan lain terletak pada aspek daya. Meskipun memiliki kapasitas baterai yang sama yakni 5.000 mAh, akan tetapi P55+ mendukung kecepatan pengisian daya yang jauh lebih kencang sampai 45W. Diklaim smartphone dapat terisi hingga penuh hanya dalam waktu 75 menit pengisian saja.
Sektor kamera terlihat memiliki spesifikasi yang sama. Itel P55+ turut dilengkapi kamera utama 50MP dan sebuah kamera tambahan untuk AI di bagian belakang, sementara untuk kamera selfie menggunakan sensor 8MP. Sayangnya, untuk aspek keamanan hanya tersedia Face Unlock dan tidak memiliki sensor fingerprint.
Baca Juga: Ada Indikasi TikTok Music Bakal Tawarkan Kualitas Audio Lossless • Jagat Gadget (jagatreview.com)
Itel P55+ dikonfirmasi bakal hadir lebih dulu untuk pasar Afrika dengan banderol harga sekitar Rp2 jutaan. Bagaimana menurut kalian, apakah layak masuk juga ke pasar Indonesia?