Buat apa beli router mahal? Beli yang murah saja. Iya kan? Kalau ada yang murah, buat apa beli yang mahal. Kan ujung-ujungnya sama-sama bisa konek ke Internet. Nih, bisa kan semua, mulai dari smartphone, tablet, sampai laptop. Jadi, cukup lah beli router murah.
Tapi, apakah benar seperti itu?
Kita akan coba lihat, apakah pakai “router mahal” itu ada efeknya, atau sebenarnya kita cukup pakai “router murah” saja. Apa router-router dengan bentuk sangar-sangar seperti ini, yang pastinya harganya bisa terasa mahal, ternyata memang punya kelebihan yang bisa kita rasakan. Atau ternyata router murah saja sudah lebih dari cukup.
Sebelum kita mulai, terima kasih untuk ASUS yang sudah meminjamkan Wi-Fi router mereka untuk video kali ini. Nah, ini yang sangat membantu kami membuat video ini, karena ASUS punya router dari kelas terjangkau sampai kelas atas.
OK, kita mulai dengan kenalan dulu dengan dua router yang kami pakai kali ini.
Router yang Digunakan
Pertama, ini adalah ASUS ROG Rapture GT-AX11000 Pro. Kalau dilihat dari bentuknya saja, sudah pasti tahu kan ini kelas atas. Harganya sekitar Rp 8.9 juta.
Kemampuannya:
- Menawarkan Wi-Fi triple band, 1x 2.4 GHz dan 2x 5 GHz
- Total data rate-nya mencapai sekitar 11000 Mbps
- Sudah mendukung standar Wi-Fi 6 dengan teknologi yang memungkinkan efisiensi tinggi Wi-Fi, seperti beamforming, MU-MIMO, dan OFDMA.
- Prosesor quad core 2.0 GHz, RAM 1 GB DDR4.
- Dilengkapi 4 port 1 Gbps Ethernet untuk LAN, 1 port 2.5 Gbps Ethernet yang bisa digunakan juga untuk WAN, dan 1 port 10 Gbps Ethernet. Ada juga Link Aggregation untuk menggabungkan bandwidth port Ethernet.
- Fitur-fiturnya, tetap khas router ASUS, banyak dan lengkap, termasuk AiMesh untuk menghubungkan beberapa router ASUS, bahkan yang berbeda tipe, untuk membangun satu jaringan Wi-Fi yang luas dengan mudah.
Sementara, untuk mewakili router murah, atau tepatnya router yang terjangkau, kita pakai router N300 yang harganya cuma sekitar Rp 300 ribuan saja.
Kemampuannya:
- Wi-Fi single band 2.4 GHz dengan total data rate 300 Mbps
- Standar masih menggunakan Wi-Fi 4
- Dilengkapi 5 port Fast Ethernet 10/100 Mbps, 4 untuk LAN dan satu untuk WAN.
Kalau dipikir-pikir, total data rate bisa sampai 300 Mbps. Kalau dibandingkan dengan Internet rumahan yang seharusnya paling banyak digunakan di Indonesia, ini terlihat sudah jauh lebih dari cukup ya. Kan yang paling banyak digunakan di Indonesia itu “Si Merah”.
Paketnya, kemungkinan besar yang paling standar lah, 30 Mbps dengan harga sekitar Rp 300 ribuan sebulan termasuk pajak. 30 Mbps, ditangani router 300 Mbps. Enteng banget. Sementara kalau misalnya mau kecepatan yang lebih tinggi, 100 Mbps itu sekarang sudah terbilang makin terjangkau. Hanya tambah sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu dari harga paket standar tadi, ada beberapa penyedia layanan Internet yang sudah menawarkan paket 100 Mbps, termasuk ya “Si Merah” tadi juga.
Mungkin sudah mulai banyak juga yang merasa paket 100 Mbps ini akan lebih layak dipilih. 100 Mbps, ditangani router 300 Mbps. Masih cukup banget.
Tapi, apa benar begitu?
Simak selengkapnya lewat video berikut ini: